ALAT INDERA MANUSIA
Indera manusia
terdiri atas organ-organ tubuh yang sangat peka terhadap rangsangan tertentu.
Kelima
alat indera ini akan berfungsi dengan baik jika:
1. saraf-saraf yang berfungsi membawa rangsangan bekerja dengan
baik,
2. otak sebagai pengolah informasi bekerja dengan baik,
A. Alat Indra Manusia
1.
Mata
Mata adalah
organ penglihatan yang menerima rangsangan berupa cahaya.Bola mata terletak di
dalam rongga mata dan beralaskan lapisan lemak.
a.
Otot
penggerak mata, yaitu:
1) Muskulus rektus okuli medial (otot di sekitar mata), berfungsi
menggerakkan bola mata.
2) Muskulus obliques okuli inferior, berfungsi menggerakkan
bola mata ke bawah dan ke dalam.
Selain itu, ada
otot mata yang berfungsi menutup mata dan mengangkat kelopak mata.Otot yang
berfungsi untuk menutup mata yaitu muskulus orbikularis okuli dan muskulus
rektus okuli inferior.Sedangkan otot mata yang berfungsi mengangkat kelopak
mata, yaitu muskulus levator palpebralis superior.
b. Bagian-bagian mata dan fungsinya, yaitu:
1) Kelopak mata adalah bagian luar mata yang melindungi dan membasahi bagian
luar bola mata.
2) Sklera adalah jaringan kuat, berwarna putih yang menutup dan melindungi bagian
luar bola matamu.
3) Iris merupakan otot yang mengatur
jumlah cahaya yang masuk ke mata. Iris juga merupakan bagian yang member warna
mata.
4) Pupil adalah lubang di tengah-tengah iris, tempat masuknya cahaya. Bila
jumlah cahaya yang akan masuk mata berubah, besar iris dan pupil juga berubah.
Pupil menjadi lebih besar dalam cahaya remang-remang dan lebih kecil dalam
cahaya terang. Mengapa
5) Kornea adalah lapisan luar mata yang jernih, tembus cahaya sehingga
cahaya bisa memasuki pupil. Kornea berfungsi melindungi mata, membantu
mempertemukan berkas-berkas cahaya dengan membengkokkan berkas cahaya saat
cahaya tersebut memasuki mata.
6) Lensa adalah bagian jernih mata yang berubah bentuk saat melihat benda
dengan jarak yang berbeda. Otot lensa menempel pada lensa. Otot lensa menarik
dan mengubah bentuk lensa. Proses ini membantu untuk mempertemukan
berkas-berkas cahaya dari obyek yang dekat atau jauh.
7) Retina adalah bagian mata yang terletak di bagian belakang, tersusun dari
sel-sel saraf yang peka terhadap cahaya. Di dalam retina terdapat:
a) sel-sel batang, untuk menanggapi cahaya remang-remang
b) sel-sel kerucut, untuk menanggapi cahaya terang dan warna.
Fungsi retina
sering disamakan dengan film dalam kamera.
8) Cairan vitreus adalah cairan seperti agar-agar cair yang memenuhi rongga
dalam bola mata, untuk mendorong bagian-bagian mata ke arah luar sehingga
bentuk mata tetap bulat.
Gambar 1. Mata dan Bagiannya
2.
Telinga
Telinga
merupakan alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa gelombang suara.
Telinga manusia mampu mendengar suara dengan frekuensi antara 20-20.000 Hz.
Selain sebagai alat pendengaran, telinga juga berfungsi menjaga keseimbangan
tubuh manusia.
Skema 1. Bagian Telinga Manusia
Gambar 2. Telianga dan bagiannya
a.
Koklea adalah kata latin yang
berarti rumah siput, berupa ruang berpilin di dalam telinga yang mengandung
sel-sel saraf dan berisi cairan. Masing-masing sel saraf di dalam koklea
dihubungkan dengan sebuah saraf besar, yaitu saraf pendengar. Saraf pendengar
membawa pesan suara ke otak.
b.
Di telinga dalam terdapat saluran
setengah lingkaran yang membantu kita mempertahankan keseimbangan.
Proses
Mendengar:
a.
Ketika suatu benda bergetar, udara
di sekitarnya juga bergetar, menghasilkan energi berbentuk gelombang suara.
Telinga luar menangkap gelombang suara dan menyalurkannya ke saluran telinga
dan ke telinga tengah.
b.
Di telinga tengah, gelombang suara
menggetarkan gendang telinga seperti membran genderang. Getaran ini kemudian
bergerak melalui tiga tulang di dalam telinga tengah secara berurutan disebut
tulang martil, landasan, dan sanggurdi. Tulang sanggurdi menggetarkan membran
di telinga dalam.
c.
Di telinga dalam, ketika tulang
sanggurdi bergetar, cairan di dalam koklea juga bergetar. Getaran ini merangsang
ujung akhir saraf di dalam koklea untuk menghasilkan impuls. Impuls yang
dihasilkan dikirim ke otak oleh saraf pendengar.
3. Hidung
Hidung adalah alat indera yang menanggapi rangsangan berupa bau atau zat kimia yang berupa gas. Di dalam rongga hidung terdapat serabut saraf pembau yang dilengkapi dengan sel-sel pembau.Setiap sel pembau mempunyai rambut-rambut halus (silia olfaktori) di ujungnya dan diliputi oleh selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembab rongga hidung.
Ketika bernapas,
zat kimia yang berupa gas ikut masuk ke dalam hidung. Zat kimia yang merupakan
sumber bau akan dilarutkan pada selaput lendir, kemudian meransang
rambut-rambut halus pada sel pembau, yang diteruskan ke otak dan diolah
sehingga bisa mengetahui jenis bau dari zat kimia tersebut.
Gangguan pada
hidung:
a.
radang/sakit
pilek yang menghasilkan lender/ ingus, menghalangi bau mencapai ujung saraf
pembau.
b.
kotoran
pada hidung dan bulu hidung yang terlalu banyak, sehingga mengganggu penciuman
Gambar 3. Hidung dan bagiannya
4.
Lidah
Lidah
adalah alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa zat kimia larutan.
Lidah memiliki otot yang tebal, permukaannya dilindungi oleh lendir dan penuh
dengan bintil-bintil.Kita dapat merasakan rasa pada lidah karena terdapat
reseptor yang dapat menerima rangsangan.Reseptor itu adalah vavila pengecap
atau kuncup pengecap.Kuncup pengecap merupakan kumpulan ujung-ujung saraf yang
terdapat pada bintil-bintil lidah.Tidak semua bagian lidah peka terhadap zat
kimia dan daerahnya juga khusus untuk rasa tertentu.
Tabel 1. Letak Kuncup Pengecp pada Lidah
5.
Kulit
Kulit
adalah alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa sentuhan, tekanan,
panas, dingin, dan nyeri atau sakit. Kepekaan tersebut disebabkan karena adanya
ujung-ujung saraf yang ada pada kulit. Biasanya ujung saraf indera peraba ada dua macam, yaitu ujung saraf bebas yang
mendeteksi rasa nyeri atau sakit, dan ujung saraf yang berselaput (berpapilia).
Tabel 2. Ujung saraf yang berselaput dan rangsangannya
Pesan
dari sel-sel saraf di dalam kulit berjalan menuju otak besar, kemudian diterjemahkan
sebagai
pesan-pesan
panas, dingin, sakit, tekanan, atau sentuhan.
Gambar 4. Kulit dan bagiannya
B. Kelainan Alat Indra Manu
1. Kelainan pada Mata
a. Miopi, (rabun jauh) adalah
kelainan pada mata yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat jauh, karena
bola mata terlalu panjang dan bayangan benda jatuh di depan bintik kuning.
Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kaca mata berlensa cekung (negatif)
b. Hipermetropi, (rabun dekat) adalah
kelainan pada mata yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat dekat. Hal itu
terjadi karena bola mata terlalu pendek dan bayangan jatuh di belakang bintik
kuning. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kaca mata berlensa cembung
(positifl.
c. Presbiopia, (rabun dekat danjauh)
adalah kelainan yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat dekat dan jauh,
karena daya akomodasi mata mulai berkurans. Kelainan ini dialami oleh orang tua
sehingga disebut juga mata tua. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai
kacamata berlensa rangkap, yaitu bagian atas berlensa cekung (negatif) dan
bagian bawah berlensa cembung (positif).
d. Rabun Senja, (rabun ayam) tidak
dapat melihat dengan baik pada senja dan malam hari ketika cahaya mulai
rentang-remang. Gangguan penglihatan ini disebabkan oleh kekurangan vitamin A.
Cara mencegah dan mengatasi gangguan ini ialah dengan mengonsumsi rnakanan yang
banyak mensandung vitamin A, misalnya wortel. pepaya, dan tomat
e. Astigmatis, (mata silindris)
adalah kelainan pada mafa yang menyebabkan penglihatan menjadi kabur, karena
penderita tidak mampu melihat garis-garis horizontal dan vertikal secara
bersama-sama. Mata tidak mampu memfokuskan pandangan karena kornea mata tidak
berbentuk bola. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kacamata silindris.
f. Keratomalasi, ditandai dengan
kornea mata yang keruh, karena kekurangan vitamin A yang sangat parah. Jadi,
penyakit ini merupakan tingkat lanjut rabun senja. Kekurangan vitamin A
menimbulkan penebalan selaput lendir mata. Akibatnya, permukaan mata yang
biasanya basah menjadi kering dan kasar (xeroftalmia/xerosis). Ji ka tidak
segera cliatasi. akan menimbulkan kebutaan
g. Katarak, (bular mata) merupakan
kelainan pada lensa mata. Lensa mata menjadi kabur dan keruh sehingga cahaya
yang masuk tidak dapat mencapai retina. Biasanya, katarak diderjta oleh orang
yang berusia lanjut. Katarak dapat diatasi dengan tindakan operasi.
h. Juling, disebabkan adanya ketidak
serasian kerja otot penggerak bola mata kanan dan kiri. Kelainan ini dapat
diatasi dengan tindakan operasi pada otot mata.
i. Glaukoma, ditandai dengan
peningkatan tekanan di dalam bola mata. Tekanan terjadi karena adanya sumbatan
pada saluran di dalam bola mata dan pembentukan cairan di bola mata yang
berlebihan. Kelainan yang tidak segera diatasi dapat menyebabkan kebutaan.
Kelainan ini dapat diatasi dengan obat-obatan yang harus diminum seumur hidup
atau dengan tindakan pembedahan.
j. Buta Warna, yaitu tidak dapat
membedakan warna tertentu. misalnya merah, hijau. dan biru, merupakan penyakit
keturunan yang tidak dapat disembuhkan. Buta warna lebih banyak diderita
laki-laki dari pada perempuan.
2. Kelainan pada Telinga
a. Radang Telinga, terjadi di bagian
luar maupun tengah. Radang telinga bagian luar terjadi karena bakteri. jamur.
atau virus yang masuk melalui berbagai cara. misalnya masuk bersama air ketika
berenang. Radang telinga tengah (otitis media) dapat terjadi karena bakteri
atau virus. misalnya virus influenze. yang masuk dari rongga mulut melirlui
saluran Eustachius.
b. Otosklerosis, merupakan tuli
konduksr yang menahun karena tulang sanggurdi kaku dan tidak dapat bergerak
secara leluasa. Penyakit ini harus ditangani oleh dokter THT.
c. Labirintitis,
merupakan gangguan pada labirin dalam telinga, disebabkan oleh infeksi, gegar
otak, dan alergi. Gejalanya antara lain telinga berdengung, mual, muntah,
vertigo, dan berkurang pendengaran.
d. Motion sickness,
(mabuk perjalanan) merupakan gangguan pada fungsi keseimbangan, disebabkan rangsangan yang terus menerus oleh
gerakan atau getaran-getaran yang terjadi selama perjalanan, baik darat, laut
maupun udara atau ketika menaiki wahana-wahana di dunia permainan. Biasanya
disertai dengan muka pucat, berkeringat dingin dan pusing.
e. Tuli (tuna rungu),
ialah kehilangan kemampuan untuk dapat mendengar. Tuli dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu tuli konduktif dan tuli saraf. Tuli konduktif terjadi disebabkan oleh menumpuknya kotoran telinga
di saluran pendengaran, sehingga mengganggu transmisi suara ke koklea. Tuli saraf terjadi bila terdapat
kerusakan syaraf pendengaran atau kerusakan pada koklea khususnya pada organ
korti.
f. Othematoma (telinga
bunga kol), terjadi gangguan pada tulang rawan telinga yang dibarengi dengan
pendarahan internal serta pertumbuhan jaringan telinga yang berlebihan
(sehingga telinga tampak berumbai laksana bunga kol). Kelainan ini diakibatkan
oleh hilangnya aurikel dan kanal auditori sejak lahir. (encharta ensiklopedi)
g. Penyumbatan oleh
kotoran telinga (serumen) bisa menyumbat saluran telinga dan menyebabkan
gatal-gatal, nyeri serta tuli yang bersifat sementara.
Dokter akan membuang serumen dengan cara menyemburnya secara perlahan dengan menggunakan air hangat (irigasi). Tetapi jika dari telinga keluar nanah, terjadi perforasi gendang telinga atau terdapat infeksi telinga yang berulang, maka tidak dilakukan irigasi.
Jika terdapat perforasi gendang telinga, air bisa masuk ke telinga tengah dan kemungkinan akan memperburuk infeksi. Pada keadaan ini, serumen dibuang dengan menggunakan alat yang tumpul atau dengan alat penghisap. Biasanya tidak digunakan pelarut serumen karena bisa menimbulkan iritasi atau reaksi alergi pada kulit saluran telinga, dan tidak mampu melarutkan serumen secara adekuat
Dokter akan membuang serumen dengan cara menyemburnya secara perlahan dengan menggunakan air hangat (irigasi). Tetapi jika dari telinga keluar nanah, terjadi perforasi gendang telinga atau terdapat infeksi telinga yang berulang, maka tidak dilakukan irigasi.
Jika terdapat perforasi gendang telinga, air bisa masuk ke telinga tengah dan kemungkinan akan memperburuk infeksi. Pada keadaan ini, serumen dibuang dengan menggunakan alat yang tumpul atau dengan alat penghisap. Biasanya tidak digunakan pelarut serumen karena bisa menimbulkan iritasi atau reaksi alergi pada kulit saluran telinga, dan tidak mampu melarutkan serumen secara adekuat
h. Perikondritis, adalah
suatu infeksi pada tulang rawan (kartilago) telinga luar. Disebabkan : cedera, gigitan
serangga, pemecahan bisul dengan sengaja.
Nanah akan terkumpul diantara kartilago dan lapisan jaringan ikat di sekitarnya
(perikondrium). Kadang nanah menyebabkan terputusnya aliran darah ke kartilago,
menyebabkan kerusakan pada kartilago dan pada akhirnya menyebabkan kelainan
bentuk telinga. Meskipun bersifat merusak dan menahun, tetapi perikondritis
cenderung hanya menyebabkan gejala-gejala yang ringan. Untuk membuang nanahnya,
dibuat sayatan sehingga darah bisa kembali mengalir ke kartilago. Untuk infeksi
yang lebih ringan diberikan antibiotik per-oral, sedangkan untuk infeksi yang
lebih berat diberikan dalam bentuk suntikan. Pemilihan antibiotik berdasarkan
beratnya infeksi dan bakteri penyebabnya. (medicastore). Ada banyak lagi
gangguan yang terjadi pada alat pendengaran kita ini, misalnya tumor, cedera,
eksim, otitis dan lain-lain.
3. Kelainan pada Hidung
a. Pilek
(tersumbatnya saluran pernapasan)
b. Polip (daging
tumbuh di dalam rongga hidung),
c. Rusaknya
saraf pembau akibat cedera pada kepala.
d. Anosmia, adalah gangguan pada
hidung berupa kehilangan kemampuan untuk membau. Penyakit ini dapat terjadi
karena beberapa hal, misalnya cidera atau infeksi di dasar kepala, keracunan
timbel, kebanyakan merokok, atau tumor otak bagian depan. Untuk mengatasi
gangguan ini harus diketahui dulu penyebabnya.
e. Mimisan
adalah satu keadaan pendarahan dari hidung yang keluar melalui lubang hidung. Ada dua tipe pendarahan pada hidung:
1)
Tipe anterior (bagian depan)
Merupakan tipe yang biasa terjadi.
Dalam kasus tertentu, darah dapat berasal dari sinus dan mata. Selain itu
pendarahan yang terjadi dapat masuk ke saluran pencernaan dan dapat
mengakibatkan muntah.
Tipe posterior (bagian
belakang). Secara Umum penyebab epistaksis dibagi dua yaitu:
a)
Lokal, disebabkan terutama trauma, sering karena
kecelakaan lalulintas, olah raga, (seperti karena pukulan pada hidung)yang
disertai patah tulang hidung(seperti pada gambar di halaman ini),mengorek
hidung yang terlalu keras sehingga luka pada mukosa hidung, adanya tumor di
hidung, ada benda asing (sesuatu yang masuk ke hidung) biasanya pada anak-anak,
atau lintah yang masuk ke hidung, dan infeksi atau peradangan hidung dan sinus
(rinitis dan sinusitis)
b)
Sistemik, penyakit yang tidak hanya terbatas pada
hidung, yang sering meyebabkan mimisan adalah hipertensi, infeksi sistemik
seperti penyakit demam berdarah dengue atau cikunguya, kelainan darah seperti
hemofili, autoimun trombositipenic purpura.
4.
Kelainan
pada Lidah
a.
Oral candidosis, penyebabnya adalah jamur yang disebut Candida albicans, gejalanya lidah akan
tampak tertutup lapisan putih yang dapat dikerok.
b.
Atropic glossitis, yaitu lidah akan terlihat licin dan mengkilat baik
seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian kecil. Penyebab yang paling sering
biasanya adalah kekurangan zat besi. Jadi banyak didapatkan pada penderita
anemia.
c.
Geografic tongue, yaitu lidah seperti peta,
berpulau-pulau. Baik banyak maupun sedikit. Bagian pulau itu berwarna merah dan
lebih licin dan bila parah akan dikelilingi pita putih tebal.
d.
Fissured tongue, yaitu lidah akan terlihat pecah-pecah.
Kadang garis hanya satu ditengah, kadang juga bercabang-cabang.
e.
Glossopyrosis, yaitu kelainan
ini berupa keluhan pada lidah dimana lidah terasa sakit dan panas dan terbakar
tetapi tidak ditemukan gejala apapun dalam pemeriksaan. Hal ini kebanyakan
karena psikosomatis dibandingkan dengan kelainan pada syaraf.
5.
Kelainan
pada Kulit
n. Kanker kulit, disebabkan oleh penerimaan sinar matahari yang berlebihan. Penyakit ini lebih sering menyerang orang yang berkulit putih atau terang, karena warna kulit tersebut lebih sensitif terhadap sinar matahari. Pencegahan dapat dilakukan dengan tabir surya atau menghindari kontak dengan sinar matahari yang terlalu banyak.
a.
Skabies (seven-year itch), disebabkan oleh parasit insekta yang
sangat kecil (Sarcoptes scabies) dan
dapat menular pada orang lain.
b.
Eksim, merupakan penyakit kulit yang akut atau kronis, menyebabkan
kulit menjadi kering, kemerah-merahan, gatal-gatal, dan bersisik.
c.
Jerawat, merupakan gangguan umum
yang bersifat kronis pada kelenjar minyak. Penyakit tersebut umumnya dialami
anakanak masa remaja. Jerawat biasanya menyerang bagian wajah, dada atas, dan
punggung. Bekas jerawat dapat menimbulkan bopeng.
Pemijitan jerawat secara tidak benar perlu kamu hindari, sebab hal tersebut dapat menyebabkan infeksi. Cara pencegahan timbulnya jerawat yang paling mudah yaitu makan makanan yang seimbang, cukup tidur dan olah raga, serta rajin menjaga kebersihan kulit.
Pemijitan jerawat secara tidak benar perlu kamu hindari, sebab hal tersebut dapat menyebabkan infeksi. Cara pencegahan timbulnya jerawat yang paling mudah yaitu makan makanan yang seimbang, cukup tidur dan olah raga, serta rajin menjaga kebersihan kulit.
d.
Biang keringat, dapat mengenai siapa saja; baik anak-anak,
remaja, atau orang tua. Biang keringat terjadi karena kelenjar keringat
tersumbat oleh sel-sel kulit mati yang tidak dapat terbuang secara sempurna.
Keringat yang terperangkap tersebut menyebabkan timbulnya bintik-bintik
kemerahan yang disertai gatal. Daki, debu, dan kosmetik juga dapat menyebabkan
biang keringat. Orang yang tinggal di daerah tropis yang kelembapannya tidak
terlalu tinggi, akan lebih mudah terkena biang keringat. Biasanya, anggota
badan yang terkena biang keringat yaitu daki, leher, punggung, dan dada.
e.
Purivitus
kutanea, yaitu penyakit kulit dengan gejala rasa
gatal yang dipacu oleh iritasi saraf sensori porifer. Pruvitus kutanea juga
disebabkan oleh kencing manis, penyakit hati, dan gangguan kelenjar tiroid.
f.
Kalvus (mata ikan/caplak ) memang
salah satu penyakit yang jarang ditemui dewasa ini. Penebalan kulit yang
akhirnya menimbulkan rasa nyeri ini bahkan bisa membuat kaki berlubang meski
tidak permanen. Untuk mencegah mata ikan timbul kembali, pakailah sepatu dengan
bantalan telapak kaki yang baik, jaga berat badan ideal, dan pilih alas kaki
yang sesuai.
g.
Kadas/kurap penyebabnya adalah
Trichophyton. Infeksi biasanya menyebabkan bercak pink sampai merah yang kadang
berbentuk bundar dan jernih tengahnya.)
h.
Kutu air merupakan suatu infeksi
jamur yang biasanya muncul pada cuaca panas/hangat. Biasanya disebabkan jamur
yang bisa tumbuh di daerah yang lembab dan hangat, dan di sela-sela jari-jari
kaki.)
i.
Vitilogo,
kelainan kulit yang bersifat kronis progresif.
Banyak hipotesis mengenai peyebab penyakit ini. Berupa gangguan pigmentasi
dengan gambaran berupa bercak-bercak putih yang berbatas tegas. Penyebabnya
bisa jadi ada riwayat keluarga, genetik, trauma fisik (burn/terbakar, zat
kimia), penyakit interna (DM, tiroid), serta penyakit otoimun.)
j.
Gangren, adalah kelainan
pada kulit karena kematian sel-sel jaringan tubuh. Hal ini disebabkan oleh
suplai darah yang buruk untuk bagian tubuh tertentu. Suplai darah yang buruk
dapat disebabkan oleh penekanan pada pembuluh darah (misalnya, balutan yang
terlalu ketat). Terkadang, gangren disebabkan oleh cedera langsung (gangren
traumatik) atau infeksi.
k.
Biduran, disebabkan oleh udara dingin, alergi makanan,
dan alergi bahan kimia. Biduran ditandai dengan timbulnya bentol-bentol yang
tidak beraturan dan terasa gatal. Biduran dapat berlangsung beberapa jam dan
dapat juga berlangsung berhari-hari. Jika penyakit ini disebabkan oleh alergi,
maka cara pencegahannya adalah dengan menghindari bahan makanan dan produk
kimia yang menyebabkan alergi. Pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan
resep obat yang diberikan oleh dokter.
l.
Ringworm, adalah sejenis jamur yang menginfeksi kulit.
Infeksi ini ditandai dengan timbulnya bercak lingkaran di kulit. Pencegahan
penyakit ini dilakukan dengan menjaga agar kulit tetap kering dan tidak lembab.
Pengobatannya dilakukan dengan mengkonsumsi obat anti jamur.
m.
Psoriasis, belum
dapat disembuhkan secara total, tetapi pengobatan teratur dapat menekan gejala
menjadi tidak nampak. Gejala yang ditimbulkannya adalah kulit kemerahan yang
dapat terjadi di kulit kepala, sikut, punggung, dan lutut. Penyebab pasti dari
penyakit ini belum bisa ditentukan, tetapi hasil dari banyak penelitian
penyakit ini disebabkan adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Ada dua
tipe sel darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh kita, yaitu sel
limfosit T dan limfosit B. Pada psoriaris terjadi aktivasi limfosit T yang
tidak normal di kulit. Ini menyebabkan kulit menjadi meradang secara
berlebihan.
n. Kanker kulit, disebabkan oleh penerimaan sinar matahari yang berlebihan. Penyakit ini lebih sering menyerang orang yang berkulit putih atau terang, karena warna kulit tersebut lebih sensitif terhadap sinar matahari. Pencegahan dapat dilakukan dengan tabir surya atau menghindari kontak dengan sinar matahari yang terlalu banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar